Skip to main content

kajian seperti apa yang bisa dilakukan selain menggunakan semiotika?

 Menurut saya suatu kajian selain menggunakan semiotika juga dapat menggunakan Hermeneutika. 

Hermeneutika adalah seni tafsir atau seni mengartikan yang berasal dari bahasa Yunani Hermeneuien” yang berarti tafsir atau interpretasi. Hermeneutika dari segi sudut pandang keilmuan adala teori tentang bekerjanya pemahaman dalam penafsiran teks. Menurut Konrad Danhauer dalam bukunya yang berjudul Hermeneutica scra, sive mettodus eksponendarums sacrarum litteratum (de interpretations) Aristotele. Dia menyatakan bahwa hermeneutika adalah syarat terpenting bagi setiap ilmu pengetahuan yang mendasarkan keabsahannya pada interpretasi teks – teks. 

 

Dari berbagai definisi di atas dapat

penulis artikan hermeneutika adalah ilmu pengetahuan yang mencoba untuk menginterpretasikan bagaimana sebuah teks atau kejadian pada waktu yang lalu dapat dimengerti dan bermakna secara eksistensial dalam situasi sekarang.

 

Memahami Hermenutika dalam teks

1. Mekanisme Kerja Hermeneutika Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani “ hamencuin “ yang berarti menafsirkan. Kata ini erat kaitannya dengan nama salah seorang dewa Yunani, Hermes. Hermes dianggap sebagai utusan para dewa di langit untuk menyampaikan

pesan kepada manusia di dunia. Pengasosiasian hermeneutika dengan

Hermes secara sekilas menunjukkan adanya tiga unsur yang pada akhimya menjadi variabel utama pada kegiatan manusia dalam memahami, tiga unsur itu adalah; Tanda, atau teks yang menjadi sumber atau bahan dalam penafsiran yang diasosiasikan dengan pesan yang dibawa oleh Hermes. Perantara atau penafsir (Hermes) Penyampaian pesan oleh sang perantara agar bisa dipahami dan sampai kepada penerima. Asumsi yang paling mendasar dalam hermeneutika adalah adanya pluralitas dalam pemahaman manusia, pluralitas yang dimaksud sifat niscaya, karena pluralitas tersebut bersumber dari keragaman konteks hidup manusia. Keragaman konteks telah muncul sejak tradisi intelektual-filosofis. Ketika seseorang brinteraksi dengan lingkungannya kemudian menghasilkan suatu pemahaman tentangnya, sebenarnya tidak mendapatkan keotentika apa adanya tentang pemahaman itu, melainkan hanya pengetahuan saja, menurut atau bagaimana yang dia tangkap melalui penginderaannya

Comments

Popular posts from this blog

TANDA VERBAL DAN NON-VERBAL DALAM SEMIOTIKA PADA IKLAN NUTRISARI

  TANDA VERBAL DAN NON-VERBAL DALAM SEMIOTIKA PADA IKLAN NUTRISARI Pada sebuah iklan Nutrisari yang ditayangkan di stasiun tv RCTI terdapat tanda verban dan non verbal dalam semiotika yaitu: - tanda verbal: terdapat beberapa kalimat “SEGAR BERVITAMIN” dan juga “100 VITAMIN C” yang menggambarkan tipografi dengan teks - tanda non- verbal: tanda non verbalnya terdapat pada bentuk jeruk dan juga warna orange pada cipratan minuman nya yang menunjukan bahwa dengan meminum ini memiliki banyak vitamin utama dari buah jeruk dan memiliki kesan segar yang dihasilkan oleh bentuk cipratan air nya.

Review Penelitian tentang Seni Rupa dan Desain

  Review Jurnal Beserta Objek dan Teori: Maharani Mancanagara seorang seniman asal Bandung mencoba membayangkan peristiwa sejarah yang ditulis R.Soegriwo Jeododiwirdjo yaitu kakeknya melalui sebuah karya rupa. Persoalan yang muncul adalah bagaimana tanda, makna serta pesan yang ingin disampaikan melalui cerita sejarah yang terjadi di Indonesia dihadirkan kembali oleh Maharani di masa sekarang dengan karyanya ( Pebrianti , P.,  Cahyana , A., &  Listiani , W. (2020). SEMIOTIKA HISTORIS PADA KARYA RUPA MAHARANI MANCANAGARA.  ATRAT: Jurnal Seni Rupa ,  8 (1), 063-073 ). Perspektif lebih obyektif karena seniman sebagai kreator berbanding lurus dengan karya yang disajikan. Elemen visual yang dipilih dan disajikan seniman tersusun berdasarkan kemampuan kreatif menyusun citra visual yang berangkat dari aspek pengalaman yaitu berupa rasa khawatir/kegelisahan atau ketakutan yang mendasarinya dalam berkarya. Karya seni yang terwujud representasi dari dunia psikis seniman sebagai kreator. Pend

Pengalaman Seni Menampilkan Tari Indang Saat SD

  Saat saya duduk di bangku Sekolah Dasar pernah mempelajari tari Indang (dindin badinding).  Tari Indang  atau juga dikenal dengan tari Dindin Badindin adalah salah satu tarian khas pesisir Pariaman, Sumatera Barat. Gerakan tari yang tegas serta diiringi dengan tuturan lisan ini sekilas mirip dengan tari saman (Aceh). Namun, gerakan tari Indang lebih variatif dan sarat akan da’wah. Indang sebenarnya merujuk pada alat musik menyerupai rebana, namun berukuran lebih kecil (sekitar 18 – 25 cm). Ini juga menjadi pembeda antara tari Indang dengan Tari Saman. Jika tari saman menggunakan pelafalan serta bunyi-bunyian A Capella yang berasal dari tepuk tangan dan anggota badan, Tari Indang banyak menggunakan indang sebagai pengatur tempo musik.  Tiap diadakannya festival budaya di sekolah saya bersama teman-teman saya menampilkan tarian tersebut di depan banyak orang, hingga saat ini saya masi bertanya mengapa tari Indang ini yang harus di tampilkan. Sebagaimana yang ditulis di Buku Menapak Ind